Oh ya guys, umur kalian sekarang berapa?
Pernah pacaran?
Sudah berapa kali pacaran?
Jangan-jangan sudah mantan udah puluhan? hehe
Wajar sih jika masa muda kalian di isi dengan yang namanya pacaran.
Tapi... tau gak sih kalian gimana pacaran yang sehat tuh?
Zaman sekarang ini, anak-anak di bangku SMP saja sudah banyak yang pacaran. Bahkan kebanyakan kelewat batas kewajaran. Kok bisa gitu yah? Apa mungkin karena budaya nya yang emang sudah biasa dengan gaya pacaran seperti itu? Atau mungkin emang zaman nya sudah mau kiamat?
Anak SMP sudah berani ciuman mesra, diupload lagi di social media, mungkin mereka merasa bangga kali ya, bisa ngelakuin hal-hal seperti itu, padahal secara moral, itu sudah gak ada harganya.
Banyak sih penyebabnya, dari lingkungan, pendidikan keluarga, pergaulan, media dewasa yang sekarang ini dengan mudah bisa mereka tonton.
Seperti Apa Sih Sebenarnya Pacaran Yang Sehat Itu?
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Pacaran yang sehat itu menurut aku, pacaran yang bisa mendatangkan banyak hal yang positif, bukan positif tespack ya, tapi dampak positif dalam kehidupan seseorang.
Artikel kali ini aku tulis berdasarkan pengamatan sehari-hariku, kejadian yang aku alami, juga teman-teman ku. Kebanyakan nih, kalau pacarannya sehat, hubungannya bakalan awet hloh, selain itu juga bakalan mendatangin banyak sekali keuntungan dan bisa saling dukung sampai sukses.
Tapi ada juga yang sebagian pacaran mereka kelewatan dan akhirnya hamil sebelum nikah, sering berantem, karirnya gagal, dan masih banyak dampak lainnya.
Kriteria Pacaran Yang Sehat
1. Sesuai Aturan Agama
Jelas banget kalau ciri-ciri pacaran yang sehat yang pertama adalah sesuai dengan aturan agama, karena kalau kita mau mematuhi aturan agama, kita jadi terjauhkan dari yang namanya zina dan juga segala dampak buruk akibat hawa nafsu yang tidak terkendali.
Pacaran yang sehat menurut agama ya nikah dulu lah, baru nanti habis nikah baru pacaran. Atau bisa juga dengan cara berteman dan ta'arufan. Jadi lebih ke bagaimana saling mengenal, memahami, saling mencocokkan dan saling mempersiapkan.
Kalau di dalam agama sih, udah pasti dilarang tuh, peluk-pelukan, gandeng-gandengan. Masih ada ga ya anak muda saat ini yang berpacaran tanpa peluk-pelukan? Ada sih cuman jarang sekali pastinya. Hal ini karena udah menjadi seolah-olah wajar karena banyak yang ngelakuin.
2. Dibawah Restu Dan Pengawasan Orang Tua
Mungkin ada yang bilang kolot kalau pacaran harus diawasin orang tua, tapi ini bagus hloh buat perjalanan sebuah hubungan.
Dari awal jadian udah minta restu sama orang tua, dengan begitu pasti bakalan dapat banyak nasehat baik, selain itu juga bisa menjadikan pacaran lebih ter kontrol.
Bagaimana jika orang tua malah gak mengijinkan?
Yang namanya orang tua, dimanapun dan siapapun orang tua itu, pasti niatnya baik kalau memberikan keputusan untuk anaknya.
Bisa jadi orang tua kalian kurang setuju dengan pilihan kalian?
Atau orang tua kalian khawatir jika kalian kenapa-kenapa?
Atau orang tua kalian pengen kalian sukses dulu, pacarannya nanti aja, bisa kan seperti itu alasan orang tua?
Kalau emang kalian ngerasa penilaian orang tua salah, sehingga mereka gak memberi restu ya alangkah baiknya kalian jelaskan baik-baik, siapa tahu setelah itu mendapatkan restu. Karena restu itu penting, apapun yang kita lakukan kalau orang tua meridhoi, maka hasilnya bakalan baik, tapi jika tidak meridhoi bisa jadi nanti tidak lancar hloh.
3. Pacaran Yang Saling Mesukseskan
Ini kriteria pacaran yang sehat selanjutnya, yaitu bisa saling mendukung kesuksesan dalam hidup.
Makanya dalam hal ini penting sekali memilih pasangan yang setuju dengan pekerjaan yang kita jalani, hari-hari yang kita jalani, dengan begitu kalian bisa saling mendukung buat sukses.
Jangan cuma karena cinta, karena nafsu, tapi tidak memberikan dampak apapun sama hidup kalian. Gak bermanfaat sekali kan kalau pacaran cuma nafsu doank.
Usahakan kalau kita pacaran itu bisa menjadikan support, penyemangat. Buat cowok bisa makin semangat dalam bekerja dan berbisnis, supaya cepat sukses dan bisa nikahin ceweknya dan membangun keluarga sendiri. Buat cewek biar bisa memotivasi diri menjadi lebih baik, menjadi calon ibu yang baik nantinya, atau bisa juga memotivasi karirnya juga.
Kesimpulannya sih, pacaran yang sehat bakalan berdampak baik buat kehidupan kalian. Dan sebaliknya pacaran yang tidak sehat bisa bikin gagal dan juga celaka.
Mungkin ada yang ngeyel. Kalau buktinya banyak kok pacaran yang bebas sampai free sex segala, mereka tetap sukses, mereka tetap bisa nikah ?
Kalau berfikirnya seperti itu, coba deh bandingin lebih banyak mana pacaran yang sehat hidupnya baik, atau pacaran yang tidak sehat yang hidupnya baik? Pasti sudah tahu jawabannya.
Sobat tifani, demikian tulisan harianku hari ini mengenai gimanakah pacaran yang sehat, mudah-mudahan bisa bermanfaat ya buat kalian, disini saya cuma ingin berbagi aja. Biar hidup ini bisa lebih bermanfaat, Amin
PERHATIAN!
Semua data di atas adalah data terakhir yang valid saat artikel tentang Seperti Apa Sih Sebenarnya Pacaran Yang Sehat Itu? ini dibuat. Sumber artikel ini berasal dari data https://www.google.co.id/maps dan berbagai sumber lainnya. Perlu diketahui bahwa kami tidak menyarankan atau merekomendasikan anda untuk mengklik dan mengikuti dari segala link keluar yang terdapat di situs ini. Situsheindonesia.id tidak bertanggung jawab atas Segala resiko transaksi. Artikel ini dibuat dengan tujuan mempermudah pembaca dalam mencari informasi terkait Daily Tips. Tetap bijak dan selalu berhati - hati dalam bertransaksi.(alert-warning)
MAU DONASI?
Donasi Via Paypal untuk traktir secangkir kopi publisher kami agar lebih semangat. Terima kasih.